Sekitar kurang lebih dua pekan lagi, umat Muslim di seluruh dunia, khususnya di Indonesia, akan memperingati Hari Raya Idul Adha/Hari Raya Kurban (10 Dzulhijah 1445) yang jatuh pada hari Minggu, 17 Juni 2024. Seperti yang telah kita ketahui, pada hari tersebut banyak masyarakat Muslim yang berkurban dengan menyembelih hewan kurban kemudian membagikan daging hewan sembelihan tersebut kepada masyarakat lain, terutama yang tergolong fakir miskin. Namun, tanpa disadari, banyak di antara kita yang menggunakan kantong plastik sebagai pembungkus daging hewan kurban. Tidak dapat kita bayangkan jika seluruh orang di dunia, terutama di Indonesia, yang melaksanakan ibadah kurban, membagikan daging hewan kurban dengan menggunakan kantong plastik. Plastik yang sudah digunakan untuk membungkus daging kurban dapat dipastikan tidak akan digunakan kembali dan dibuang begitu saja. Tentu akan sangat banyak plastik yang digunakan dan semakin banyak pula potensi sampah plastik yang ditimbulkan.
Potensi Timbulan Sampah Plastik
Berdasarkan estimasi, pada tahun 2023 terdapat 1.743.051 ekor hewan kurban yang disembelih di Indonesia. Jika distribusi daging kurban masih menggunakan kantong plastik sekali pakai, maka diperkirakan akan dihasilkan sekitar 119 juta lembar kantong plastik. Hal ini tentu akan menambah beban lingkungan karena plastik memerlukan waktu ratusan tahun untuk terurai.
Pedoman Pelaksanaan Idul Adha Tanpa Sampah Plastik
KLHK telah menerbitkan Surat Edaran SE.6/MENLHK/PSLB3/PLB.3/6/2023 sebagai panduan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai saat Idul Adha. Beberapa langkah yang dianjurkan meliputi:
- Menggunakan Wadah Alternatif: Mengganti kantong plastik dengan wadah yang lebih ramah lingkungan seperti anyaman daun nipah di Aceh, anyaman daun gamutu di Maluku, dan berbagai jenis keranjang tradisional lainnya.
- Membawa Wadah Sendiri: Masyarakat dianjurkan untuk membawa wadah sendiri saat menerima daging kurban. Ini merupakan bagian dari gerakan “sedekah besek” yang semakin populer di berbagai daerah.
- Melaporkan Pelaksanaan: Pemda diminta untuk melaporkan hasil pelaksanaan Idul Adha tanpa sampah plastik sebagai bagian dari upaya monitoring dan evaluasi.
Dampak Positif
Implementasi Idul Adha tanpa sampah plastik telah menunjukkan berbagai dampak positif, antara lain:
- Peningkatan Partisipasi Masyarakat: Kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai semakin meningkat. Ini menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan dan menjadi bagian dari “the new normal” yang patut diapresiasi.
- Inspirasi dari Daerah: Berbagai daerah di Indonesia telah menunjukkan kreativitas dalam menggunakan wadah alternatif untuk daging kurban. Ini tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik tetapi juga memperkenalkan kearifan lokal.
- Pengurangan Sampah Plastik: Pada tahun 2022, sebanyak 666.668 lembar kantong plastik sekali pakai berhasil dicegah dari menjadi sampah, setara dengan lebih dari 2 ton sampah plastik yang tidak mencemari lingkungan.
Kesimpulan
Perayaan Idul Adha yang ramah lingkungan adalah langkah penting untuk menjaga kelestarian alam. Dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, kita tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan tetapi juga menunjukkan tanggung jawab kita terhadap bumi. Mari kita rayakan Idul Adha dengan lebih bijak, penuh berkah, dan tanpa sampah plastik.
Selamat Idul Adha 1445 H / 2024 M!
MARI CEGAH, PILAH, DAN OLAH SAMPAH MULAI DARI HAL KECIL, MULAI DARI DIRI SENDIRI, MULAI DARI SEKARANG
Sumber: Direktorat Pengurangan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2023